Ruang Lingkup

RUANG LINGKUP

            Laboratorium Kimia Analitik merupakan laboratorium yang mempelajari dan membahas tentang metode analisa suatu unsure atau senyawa dalam suatu sampel baik itu secara klasik ataupun modern. Di Laboratorium Kimia Analitik FMIPA USU sendiri, metode analisa yang dipelajari terdiri atas 3 bagian yaitu:

  1. Analisa Kualitatif
  2. Analisa Kuantitatif
  3. Analisa Instrument

Dari ketiga metode analisa tersebut, analisa kualitatif dan analisa kuantitatif merupakan analisa yang masih tergolong klasik, sedangkan analisa instrument merupakan analisa yang tergolong modern.

  1. Analisa Kualitatif

Analisa kualitatif merupakan analisa yang masih menggunakan alat-alat yang sederhana seperti tabung reaksi, rak tabung reaksi, spiritus dan pipet tetes. Analisa kualitatif di laboratorium kimia analitik FMIPA USU terdiri atas 8 judul percobaan, antara lain :

1. Analisa pendahuluan kation golongan I 5. Analisa pendahuluan kation golongan IV dan V
2. Analisa pendahuluan kation golongan II 6. Analisa pendahuluan anion
3. Analisa pendahuluan kation golongan III 7. Analisa penggolongan
4. Analisa pendahuluan kation golongan IV 8. Analisa campuran I
  9. Analisa campuran II
  • Pada analisa kation golongan I, kation yang dianalisa antara lain Ag+, Hg22+ dan Pb2+
  • Pada analisa kation golongan II, kation yang dianalisa antara lain Bi3+, Hg2+, Cu2+ dan Cd2+
  • Pada analisa kation golongan III, kation yang dianalisa antara lain Fe2+, Fe3+, Mn2+, Ni2+, Co2+, Al3+, Zn2+ dan Cr3+
  • Pada analisa kation golongan IV dan V, kation yang dianalisa antara lain Ca2+, Sr2+, Ba2+, Mg2+ dan NH42+
  • Pada analisa anion, anion yang dianalisa antara lain Cl-, SO42-, CNS-, NO3- dan CH3COO-
  • Pada analisa penggolongan, mempelajari cara menganalisa kandungan-kandungan kation-kation dan anion-anion yang terdapan dalam suatu sampel dalam satu golongan
  • Pada analisa campuran I dan II, mempelajari cara menganalisa kandungan kation dan anion apa saja yang terdapat dalam suatu sampel dengan prosedur yang berkesinambungan.

Aplikasi sederhana dari analisa kualitatif biasanya digunakan untuk pengujian kelayakan air pakai dari air yang berada di perumahan secara kualitatif.

  1. Analisa Kuantitatif

Analisa kuantitatif tidak berbeda jauh dari analisa kualitatif, yaitu masih menggunakan alat-alat yang sederhana dan manual. Tetapi pada analisa kuantitatif harus memiliki ketelitian dan tetepatan yang cukup baik, dikarenakan pada analisa kuantitatif sendiri kita mempelajari cara mencari konsentrasi dari suatu sampel dengan menggunakan metode titrasi. Pada analisa kuantitatif, secara garis besar membahas tentang cara titrasi yang baik, cara menangani kendala-kendala yang didapat pada proses titrasi dan kemungkinan kesalahan yang terdapat pada proses titrasi. Tidak hanya itu, pada analisa kuantitatif sendiri membahas tentang reaksi yang terjadi, perhitungan dan prinsip pada tiap-tiap jenis titrasi. Titrasi yang dipraktikumkan terdiri atas 6 judul percobaan, antara lain :

1. Titrasi Alkalimetri 4. Titrasi Iodometri
2. Titrasi Asidimetri 5. Titrasi Argentometri
3. Titrasi Permanganometri 6. Titrasi Kompleksometri
  1. Titrasi alkalimetri dan titrasi asidimetri

Kedua titrasi ini tergolong jenis titrasi yang sama karena merupakan pembagian dari titrasi reduksi-oksidasi dan kedua titrasi ini merupakan jenis titrasi langsung. Perbedaan dari kedua jenis titrasi ini terletak pada larutan standard, sampel, indicator dan perubahan warnanya. Pada alkalimetri indicator yang digunakan adalah Phenolphtalein dan mengalami perubahan warna dari bening menjadi merah lembayung, sedangkan pada asidimetri digunakan indicator Bromtimol Biru dan mengalami perubahan warna dari biru menjadi hijau kekulingan pada titik akhir titrasi.

  1. Titrasi permanganometri dan titrasi iodometri

Kedua titrasi ini merupakan jenis titrasi yang cara pengerjaannya dilakukan secara tidak langsung. Selain itu kedua jenis titrasi ini memiliki tingkat kesulitan yang relative sulit. Pada titrasi permanganometri kita harus menjaga suhu pada proses titrasi yaitu 60o-70oC. Sedangkan pada titrasi iodometri kita harus menjaga agar gas I2 yang terbentuk tidak habis keluar dari Erlenmeyer ketika penambahan senyawa lain.

  1. Titrasi Argentometri

Titrasi argentometri merupakan jenis titrasi pengendapan bertingkat, karena pada proses titrasinya terdapat pembentukan endapan secara bertingkat. Titrasi ini merupakan jenis titrasi yang tergolong mudah dan sederhana pengerjaannya, tidak terdapat kesulitan-kesulitan khusus pada titrasi ini. Praktikum titrasi argentometri banyak diaplikasikan dalam penentuan kandungan kadar Cl dari air.

  1. Titrasi Kompleksometri

Titrasi kompleksometri merupakan satu-satunya jenis titrasi yang menggunakan indicator berwujud padatan. Kesulitan titrasi ini sendiri terdapat pada penambahan indikatornya. Dimana sedikit atau banyaknya penambahan indikator tersebut sangat mempengaruhi warna sebelum dan sesudah titrasi. Aplikasi dari titrasi kompleksometri sendiri digunakan dalam penentuan kandungan Ca dan Mg dalam suatu sampel.

  1. Analisa Instrument

Analisa instrument merupakan jenis analisa yang tergolong modern, hal tersebut dikarenakan pada analisa instrument digunakan instrumentasi yang lebih kompleks dan yang membedakan antara analisa instrument dengan analisa kuantitatif dan analisa kualitatif adalah instrumentasi yang digunakan pada analisa instrument menggunakan daya listrik sedangkan analisa kualitatif dan analisa kuantitatif tidak menggunakan daya listrik. Analisa instrument di laboratorium kimia analitik FMIPA USU mempelajari dan membahas 7 judul percobaan, antara lain:

1. Spektrofotometri Serapan Atom 5. Spektrofotometri Visible
2. Flamefotometri 6. Turbidimetri
3. Kromatografi Gas 7. Elektrogravimetri
4. Titrasi Potensiometri  
  1. Spektofotometri Serapan Atom (SSA)

SSA merupakan judul percobaan yang pengaplikasiannya sangat banyak digunakan untuk penentuan kadar suatu unsure, hal tersebut dikarenakan SSA dapat menentukan >70 unsur. SSA juga dapat digunakan untuk mementukan unsure yang bersifat volatil seperti Merkuri (Hg). Pada judul percobaan SSA ini, tidak dilakukan praktikum, hal tersebut dikarenakan ketidaktersediaannya operator dalam menjalankan instrument tersebut dan juga mahalnya gas pembakar juga menyebabkan praktikum ini tidak dijalankan. Oleh karena itu hanya teori sajalah yang dilakukan dan diselingi dengan penunjukan cara kerja melalui media video.

  1. Flamefotometri

Flamefotometri merupakan analisa instrument yang mempelajari tentang analisa yang hanya dapat dilakukan untuk analisa unsure golongan I A dan II A. Flamefotometri sifatnya sangat spesifik dikarenakan hanya dua golongan itu saja yang dapat dianalisa.

  1. Kromatografi Gas

Kromatografi Gas ( Gas Chromathography) merupakan salah satu analisa yang instrumentnya terbilang cukup mahal. Pada judul percobaan ini tidak dilakukan praktikum, dikarenakan alatnya instrumenntnya yang tidak tersedia. Jadi pada proses pengenalan dan pembelajarannya hanya dilakukan dengan teori dan penglihatan video.

  1. Spektrofotometri Visible

Spektrofotometri Visible juga merupakan salah satu judul percobaan instrument yang sangan panyak digunakan pada saat ini. Tetapi pada judul ini, laboratorium analitik hanya memfokuskan untuk analisa pada Besi (Fe) saja.

  1. Titrasi Potensiometri

Titrasi Potensiometri berbeda dengan titrasi lainnya yang ada pada analisa kuantitatif. Pada titrasi potensiometri ada penggunaan elektroda. Alat yang digunakan pada titrasi di analisa kuantitatif juga tidak berbeda jauh pada Titrasi Potensiometri, hanya saja pada tritrasi potensiometri ada penambahan alat yang digunakan sperti strirer.

  1. Turbidimetri

Turbidimetri adalah judul percobaan yang membahas segala sesuatu yang berkaitan dengan air, baik asal usulnya, siklus hidrologinya, pencemarannya, penanganannya dan lain-lain. Turbidimetri juga membahas tentang kekeruhan pada air, dan praktiku ynag dilakukan juga sederhana yaitu penjernihan air dengan menggunakan tawas.

  1. Elektrogravimetri

Elektrogravimetri merupakan judul percobaan yang pengaplikasiannya jarang digunakan dalam skala kecil. Pada judul ini, difokuskan dalam pendepositan logam Cu pada elektroda. Elektroda yang digunakan adalah elektroda Platina (Pt). pengapklikasian judul ini banyak dilakukan untuk penentuan logam Emas (Au) dan logam lainnya baik itu pada air, limbah maupun bebatuan.